kursor imut

My Melody Crying

Minggu, 08 Desember 2013

hari ini, aku sudah tak tahan lagi untuk tidak mencoret-coret blog harian ini. Dear all, aku hanya ingin sharing bahwa aku kesulitan memposting artikel dari copy paste microsoft word. padahal semangat menulisku sedang naik , huft beteeee rasanya liat blog gak ada tulisan baru gara-gara masalah teknis yang aku kurang mengerti. sudah dicoba2 pakai notepad atau apalah yang disaranin, tetep aja susah posting ,, hikzz :( mungkin sebentar lagi aku akan beralih ke wordpress ,, tapi aku sayang sama blog ini..,

Selasa, 12 November 2013

Nona Yura dan Pangeran Makoto Detak jantung jam berlari hingga angka 12,, malam itu , tak henti-hentinya nona Yura meneteskan air matanya. Bukan karena kakinya yang sakit akibat high heel barunya, tapi belahan jiwanya prince Makoto tiba-tiba menghilang. Sudah hampir dua purnama, sang belahan jiwa tak menapakkan kabarnya. Semua surat yg dia kirimkan melalui merpati kerajaan, hilang. Merpati-merpati itu tak pernah kembali membawa balasan semua surat cintanya, Ah, begitu sulitnya mengubur kenangan kasih bersama pangeran Makoto. Nona Yura terus meratapi hari2 sepi tanpa Makoto disampingnya, dia terus menangis dan menangis hingga akhirnya kesakitan itu menghampiri tubuhnya. Sang permaisuri sangat cemas mengkhawatirkan keadaan Nona Yura yang kini sangat pucat. sebenarnya putri kesayangannya sakit apa? Diutuslah seorang tabib dr pelosok untuk mengobati penyakit Nona Yura,, betapa mengejutkan Sang Raja dan Permaisuri,, bahwa anaknya terserang kangenitis. Yaitu suatu penyakit yang ditularkan melalui getaran sinyal virus sayangus yg bersumber dari seorang lelaki bernama Prince Makoto. Si Tabib menganjurkan agar Nona Yura dipertemukan dengan Pangeran Makoto. sang raja sangat sedih melihat keadaan putrinya, "Duhai putriku, kau tak pernah bercerita kepada kami. Laki-laki yang telah membuatmu terserang penyakit aneh bernama kangenitis. Katakan pada kami, di mana engkau menjumpai laki2 bernama Makoto itu?" Dengan wajah pucat dan suara parau, Nona Yura menceritakan semua kisah kasih yang terjalin dengan Pangeran Makoto, pangeran yang berasal dr negeri Batavia timur. "Duhai ayah, aku masih ingat senyum manis nya sangat menggetarkan relung jiwa ini. aku masih mengingat hangat nya kasih yg dia curahkan kepadaku. aku mengenalnya saat di hutan, ia sedang berburu dan aku sedang mencari merpatiku yg belum kembali sejak pagi harinya." Belum selesai nona yura mengisahkan petualangan cintanya, dia mengejang badannya terasa panas hingga membakar selimut yang dipakainya. “Makoto, Makoto, aku ingin menggenggam tanganmu.” Nona yura terus menerus menyebut nama kekasih sang belahan jiwa, Pangeran makoto. “Pelayan, apa yang terjadi dengan putriku?” “baginda, kami juga tidak tahu apa yang terjadi. Selimut nona yura hampir hangus karena suhu tubuh Nona Yura sangat panas.” Tabib segera memeriksa tubuh nona yura, diletakkannya telapak tangannya di dahi putri cantik itu. “Saya sangat prihatin atas penderitaan putri baginda dan permaisuri, nampaknya virus Sayangus Cintaberazae telah menggerogoti sistem kekebalan tubuh putri kalian.” “Lalu, bagaimana tabib? Apa yang harus kami lakukan agar putri kami sembuh seperti sedia kala?” sang permaisuri berderai air mata, tak sanggup menyaksikan putri semata wayangnya menderita seperti itu. “Tak ada obat penyembuh bagi putri baginda dan permaisuri, penawar semua penderitaan nona yura terletak pada sentuhan sumber getar sinyal virus Sayangus itu sendiri. Laki-laki yang bernama makoto itulah letak kesembuhan Nona Yura.” “Kalau begitu, kami akan melakukan apa saja demi penyembuh putri kami.” Bergegaslah sang baginda raja menuju balkon kerajaan , dia memerintahkan seluruh rakyat berkumpul di halaman istana. Jam delapan malam, seluruh rakyat mendengarkan titah sang baginda. Baginda raja mengumumkan negeri Denvazania dalam keadaan gawat darurat, karena putri pewaris tahta sedang kritis. “Wahai seluruh rakyatku yang kucintai dan kukasihi, tentunya ada alasan mengapa aku mengumpulkan kalian di sini. Harus kalian ketahui, putri kerajaan kalian sedang menderita sakit parah. Penyembuhnya adalah laki-laki yang bernama Pangeran Makoto dari negeri Batavia Timur. Siapa saja yang berhasil membawa laki-laki itu ke sini, maka ia akan mendapatkan sebagian saham di perkebunan negeri Denvazania.” “Tidaaaaaaaaak !!” jeritan permaisuri mengejutkan seluruh manusia yang hadir di lingkungan istana, baginda raja bergegas masuk ke dalam kamar Nona Yura. Sementara seluruh rakyat yang sedang berkumpul di halaman istana berbisik-bisik mengenai keadaan putri kerajaan. Berbagai gosip ikut meramaikan suasana malam itu, ada yang bilang sang raja terkena kutukan, ada yang bilang Nona Yura depresi, tak ketinggalan wartawan dari berbagai surat kabar ikut meliput apa yang sebenarnya terjadi dengan Nona Yura. Beberapa hari kemudian, sampailah berita tentang keadaan Nona Yura ke negeri Batavia Timur, kediaman pangeran Makoto. Dia sangat mengkhawatirkan Nona Yura, dia sudah berjanji ingin menjadikan Nona Yura sebagai permaisurinya suatu saat nanti. Makoto terdiam mengenang semua tentang Nona Yura, awal perjumpaannya yang tak sengaja di hutan Gora. Saat itu, panahnya tak sengaja melukai merpati Nona Yura. Sejak itu makoto berjanji tidak akan berburu lagi, karena Nona Yura telah mengajarkannya hal yang sangat berarti, bahwa kita harus saling menyayangi makhluk Tuhan. Akhirnya, mereka jadi lebih intens bertemu di hutan Gora untuk berkuda bersama. Dari situlah asal mula penyakit Kangenitis yang diderita Nona Yura saat ini. Seringnya bola mata Pangeran Makoto menatap Nona Yura mengakibatkan kornea mata Nona Yura terinfeksi virus Sayangus Cintaberazae. Andai dia bisa mengatakan pada Nona Yura saat ini, ingin rasanya makoto meredam semua penderitaan kekasih yang sangat dicintainya. Pemuda itu hanya bisa terdiam di ruang kerjanya, perintah ayahandanya tak bisa ia hindari. Makoto diwajibkan menyelesaikan tugas penelitian laboratorium kerajaan batavia Timur. Setiap menit ia harus memeriksa fermentasi ekstrak tanaman Rex, sejenis persilangan lidah buaya dan cocor bebek. Dugaan sementara tabib kerajaan, tanaman Rex berkhasiat untuk menambah stamina prajurit dan akan mengebalkan tubuh mereka dari sayatan benda tajam. Seluruh prajurit sedang dipersiapkan untuk menghadapi perang dengan pasukan Zorg , sebuah negeri dari planet Loxus. Pangeran Makoto terkenal dengan kejeniusannya dalam bidang ekstrakta. Sampai ayahnya sendiri yang merupakan raja negeri Batavia Timur mengangkatnya sebagai kepala laboratorium kerajaan, berdampingan dengan para tabib istana sebagai asistennya. Dahulu, sebelum mengenal Nona Yura , untuk menghilangkan kejenuhan penelitian dia sering berburu di Hutan Gora. Sejak ayahnya meminta untuk segera menyelesaikan ekstrakta tanaman Rex, pangeran makoto tak bisa pergi ke hutan Gora lagi dan untuk melepas kerinduan pada Nona Yura, ia dengan berat hati menahan semua merpati utusan Nona Yura di sebuah ruangan taman istana dan menyimpan semua surat cintanya. Dia belum sempat menuliskan balasannya karena tak ingin nona yura terluka karena belum siap mempersuntingnya tahun ini. “Ayah, izinkan aku pergi sebentar saja ke negeri Denvazania. Kekasihku sedang menderita karena diriku. Aku harus menemuinya ayah, ekstrakta tanaman Rex sudah kutitipkan pada tabib asisten.”pangeran makoto mengutarakan niatnya pada sang ayah. “Ayah mengetahui kisah cinta kalian dari pengawal yang mengurus kuda-kuda kerajaan. Nak, mengapa kau tak mendengar nasihat ayah ? cinta hanya akan menghancurkan fokusmu meneliti ekstrakta tanaman Rex. Kita akan diserang kerajaan Zorg, kau tau mereka ingin menguasai tanah hijau kita? Dan menurut para tabib hasil penelitianmu yang akan mengebalkan prajurit kita dari sayatan pedang mereka. Ayah tidak akan mengizinkanmu pergi.” “Ayah, kasihanilah Nona Yura. Dia membutuhkan sentuhan tanganku, ayah pasti pernah mengalami rasa ini ketika dulu saat bersama ibunda.” Sesaat ayahnya menatap putra tertuanya, memang sang ayah sudah lama mengharapkan kehadiran seorang cucu yang akan menemani hari tuanya yang semakin renta. “Baiklah nak, ayah mengizinkanmu menemui calon menantuku. Tetap berhati-hatilah nak, “ Sore itu juga, Pangeran Makoto segera menunggangi Forse, kuda hitam yang biasa ia gunakan untuk pergi ke luar istana. Tanpa pengawal kerajaan, karena semua prajurit sedang wajib militer untuk antisipasi serangan mendadak kerajaan Zorg. Sampailah pangeran makoto di tengah hutan Gora, tempat kenangannya bersama nona yura. Mendadak kudanya meringkik membuyarkan konsentrasi pangeran makoto. “Ada apa ini? Hey Forse, apa yang terjadi denganmu?” Makoto turun dari kudanya dan memeriksa keadaan kuda hitam kesayangannya, mengejutkan paha kiri belakang Forse telah tertembus cakram besi berinisial Z. Pangeran Makoto tahu, prajurit kerajaan Zorg telah hampir sampai bumi untuk menjajah kerajaan Batavia Timur. Setahun lalu, perundingan ayahnya dan raja dari negeri Zorg tak menemui titik penyelesaian. Raja dari negeri Zorg ingin membeli saham pertanian kerajaan Batavia Timur dan menjanjikan jabatan perdana menteri pada ayahnya. Jelas-jelas ayahnya menolak mentah-mentah rencana tersebut.Berlipat ganda harga dinaikkan ayahnya tak juga menyetujuinya. Akhirnya raja Norgio dari negeri Zorg mengumumkan perang. Tentu ayahnya punya alibi untuk menolak kerjasama yang dinilainya sangat merugikan negeri Batavia Timur. Seluruh hasil panen harus diserahkan pada kerajaan Zorg tanpa kecuali. Ini disebabkan mahalnya harga sayuran di planet Loxus. Rakyat Batavia Timur harus membeli dari kerajaan Zorg, ini tak boleh terjadi. “Aaarrkkhh!” jeritan pangeran makoto menambah suasana hutan gora mencekam, Forse si kuda hitam sudah tergolek lemah karena kakinya terus mengalirkan darah. Rasa sakit pada bagian punggung Makoto terasa menusuk jantungnya, ketika tangannya berusaha meraba apa yang menikam punggungnya. “Ahhh , tidaaak, apa ini?” tangan pangeran Makoto mencabut benda yang tertancap di punggungnya. “Hahaha ! enyahlah kau putra mahkota kerajaan sombong, ini pelajaran untuk ayahmu” sesosok makhluk yang ternyata komandan prajurit negeri Zorg berkacak pinggang dihadapan Makoto. “ Keparat ! aku tak punya waktu untuk meladenimu ! aku harus menemui kekasihku, pergi kau dari hadapanku!” “Waktumu tidak banyak pangeran, racun di panah tersebut akan menghilangkan nyawamu dalam waktu satu hari dari sekarang. Pergi dan temuilah kekasihmu itu dan kau akan mendapatkan pertanian negerimu menjadi kekuasaan kami.” Pangeran Makoto tak sanggup harus melihat rakyat negerinya menjadi korban ambisi Raja Norgio, tapi ia tak rela Nona Yura harus mati karena dirinya. Tapi ia yakin, para tabib istana pasti sdah berhasil memberikan ekstrakta tanaman Rex kepada semua rakyat dan prajurit. Jarak menuju kerajaan Denvazania tinggal beberapa meter lagi. Dengan sisa-sisa kekuatan yang ada, pangeran makoto berlari menuju istana tempat Nona Yura menunggunya. Komandan prajurit Zorg telah lenyap dari pandangannya, terbang dengan kemampuan sebagai penghuni planet Loxus. Planet yang dihuni manusia-manusia dengan kemampuan terbang. “Yuraaa, aku datang untukmu!” pangeran makoto menerobos keramaian istana Denvazania, prajurit segera menghadangnya. “Siapa kau pemuda? Berani-beraninya kau menyebut Tuan Putri dengan seperti itu?” “Aku Makoto, dari negeri Batavia Timur. Aku datang untuk kekasihku, Nona Yura.” “Darimana kami percaya kalau anda pangeran makoto yang kami cari?” “Ini, dari sini.” Pangeran Makoto menunjukkan sebuah liontin bertuliskan Yura dan berukir simbol kerajaan Denvazania. Sejanak, para prajurit yang menghadang Makoto memperhatikan liontin tersebut, dan mereka saling mengangguk satu sama lain. “Baiklah tuan, ikut kami.” Sampailah pangeran Makoto dikamar nona yura, nampaklah wajah pucat sang putri kerajaan dan dia masih dalam keadaan tak sadarkan diri. Baginda Raja Ferino dan Permaisuri Lyla tak mampu menyembunyikan kesedihan mereka. Kamar Nona Yura dipenuhi isak tangis orang-orang yang menyayanginya termasuk Makoto. “Wahai, baginda dan permaisuri. Izinkan saya , Makoto untuk melihat keaadaan Nona Yura.” “Ternyata kau yang bernama Makoto. Putri kami sangat membutuhkanmu, kesembuhannya ada pada sentuhanmu pemuda .” “Boleh saya mengajukan syarat?” “Apa syaratmu pemuda?” “Nikahkan kami berdua sekarang juga, karena kita tidak boleh saling menyentuh selama belum sah dalam ikatan pernikahan.” “Baiklah kalau begitu, kau pemuda yang baik. Kami percayakan putri kami padamu.” Kemudian sang baginda memanggil menteri Urusan Nikah untuk mengesahkan Yura dan Makoto sebagai suami istri. Bertindak sebagai wali dari Nona Yura , Sang Baginda terharu karena melihat cinta suci putrinya dan Pangeran Makoto. Semua orang yang memenuhi kamar Nona Yura meninggalkan mereka berdua.Kini cinta suci mereka telah tersatukan dalam pernikahan. Makoto menggenggam tangan Nona Yura,dikecuplah kening istrinya dengan penuh kasih. Perlahan mata Nona Yura mulai membuka, samar-samar mata Nona Yura mulai dapat melihat wajah Makoto sang kekasih. “Makoto, kau datang? Aku merindukanmu, jangan tinggalkan aku lagi Makoto..,” “Yura, aku telah menikahimu. Aku tak akan bisa meninggalkan dirimu selamanya.” “Aku mencintaimu Yura,” “Aku mencintaimu Makoto,” Malam itu, Nona Yura telah sembuh dari penyakitnya karena obat yang ia butuhkan telah direguknya. Makoto dan Yura telah menemukan kebahagiaan mereka. Mereka tenggelam dalam lautan cinta.., Kerajaan Batavia Timur mendapat serangan dari pasukan Zorg, namun pasukan Zorg gagal dalam serangan mereka. Semua prajurit dan seluruh rakyat mendapat kekuatan luar biasa. Semangat membela negeri mereka ditambah khasiat ekstrakta tanaman Rex yang mampu mengebalkan mereka dari serangan-serangan pasukan Zorg. Kehidupan negeri Batavia Timur kembali aman. Esok paginya.., “Makoto, kau kenapa makoto? “ Nona Yura sangat panik melihat seluruh tubuh Pangeran Makoto membiru. “Yura sayang, aku tidak apa-apa, rupanya racun dari panah prajurit Zorg telah melemahkaknku. Yura, kaulah yang paling berharga di dunia ini, jaga cinta kita yang ada dalam perutmu.” “Bertahanlah Makoto, aku akan membantumu terus berjuang sampai kita bersama melihat buah cinta kita tumbuh besar.” “Sudah tak ada waktu sayang, sampaikan pada ayahku bahwa aku bangga menjadi putranya dan aku bahagia telah menjadi cinta sejatimu..,” perlahan kelopak Makoto menutup untuk selamanya, bibirnya melukiskan senyum termanisnya. “Makotoooo,, jangan tinggalkan aku lagi,,” Nona Yura pingsan seketika, baru saja ia sembuh dari penyakit Kangenitis , ia harus menelan kenyataan pahit bahwa makoto telah pergi ke pangkuan Tuhan. Berita kematian Pangeran Makoto sampai ditelinga Raja Maliko, ayahandanya. Setelah permaisurinya wafat lima tahun lalu, kini putra tercintanya menyusul ibundanya. Beliau memohon pada Raja ferino agar Nona Yura tinggal di Negeri Batavia untuk mengurus kehamilannya. Seluruh dunia mengenang jasa pangeran Makoto, karena peristiwa penyerangan Negeri Zorg sampai menyebar ke seluruh dunia. Dia dikenang sebagai pahlawan penemu ekstrakta Rex yang berjasa bagi pertahanan negeri Batavia Timur. Konon inilah cikal bakal rahasia kebalnya si Pitung , jagoan asal Batavia yang lahir seribu tahun kemudian.

Rabu, 23 Oktober 2013

Plizz don't GALAU :D

Doaku saat menantimu


(duhai seseorang yang kutak tahu dimana dirimu)


Akhirnya saya bisa posting artikel di web tercinta kita, setelah berjuang melawan kelelahan dan capeknya jadi anak muda, haha.., well, langsung aja yuk apa sihh yang saya bagikan? Cekidot..,

Menunggu kehalalan cinta dengan do’a dan kesabaran diibaratkan sama seperti memanjat pohon tinggi yang tertiup angin. Ya, angin yang bertiup kencang sudah siap menunggu kita terjatuh dan terluka. Pastinya usaha ekstra sangat dibutuhkan agar kita bisa terus bertahan memanjat pohon tinggi itu untuk memetik buahnya.

Saya sendiri merasakan kesulitan untuk menghindari angin kencang yang berhembus menerpa pohon istiqomah ini. Di saat saya sedang berusaha memahami dienul Islam yang menyadarkan saya bahwa kemuliaan wanita itu terletak dari kemampuan diri menjaga pandangan terhadap laki-laki yang bukan mahrom. Godaan itu datang seperti angin besar yang menggoyangkan pohon tinggi yang sedang saya panjat untuk memetik buah berupa cinta yang suci dan mendapat label halal dari MUI,  :p

Manusia mana yang ingin menjadi single fighter seumur hidupnya. Setiap makhluk hidup diciptakan berpasang-pasangan. Truk aja punya gandengan, masa kita enggak :D .., dan akhirnya kita bisa sangat memahami Islam telah memberi jalan keluar agar umatnya terbebas dari zina namun tetap merasakan indahnya hidup berpasangan dengan lawan jenis. Ya, islam punya cara yang terhormat untuk meraih cinta yang hakiki, cinta suci yang diberikan oleh Allah.

Bukan dengan berpacaran, apalagi kumpul bocah (eh kumpul kebo) , tapi dengan cara ta’aruf syar’i. Ta’aruf syar’i untuk membuka lembaran pernikahan sakinah. Ta’aruf syar’i memang terlalu sulit untuk diterapkan ditengah era komunikasi tanpa batas seperti sekarang ini. Allah telah berfirman pada surat Al-Isra (kalo gak salah, ayatnya cari sendiri yaa J itung-itung biar rajin dibuka Al-Qr’annya.., ) isinya gini  “Laa taqrobu zina”.. Janganlah engkau mendekati zina. Mendekati saja sudah dilarang oleh Allah, apalagi melakukannya. Naudzubillah min dzalik.

Walau terasa sulit, sudah menjadi kewajiban kita sebagai muslim untuk menegakkan syariat yang telah diperintahkan Allah. Ta’aruf dilakukan bila kita sudah siap menikah, ingat ya kalau sudah siap dan benar-benar sudah siap. Jangan sekali-sekali melakukan ta’aruf dengan tujuan “menandai” pujaan hati agar tidak kemana-mana alias dipinang orang lain. Dalam hal ini ikhwan atau pihak laki-laki yang sering melakukan hal seperti ini sehingga terkesan perempuan/akhwat yang sering jadi korban karena terlalu lama menunggu halalnya cinta sementara hati sudah jauh mengawang-awang. Istilahnya yang lagi nge-trend untuk kasus seperti ini PHP, alias Pemberi Harapan Palsu. Ich gak banget deh , so ayoo istiqomah berusaha kendalikan hati kita.

Oke kita gak perlu saling menyalahkan , baiknya laki-laki dan perempuan harus sama-sama lebih banyak belajar dalam memahami islam sebagai fondasi kehidupan. Kalau kita sendiri gak memahaminya, bagaimana cara kita mencontohkan pribadi islami yang terkenal dengan keteraturannya kepada umat lain. Bahkan sampai adab pergaulanpun kita pun sudah diberikan aturan oleh Allah yang harus kita patuhi.

 Jujur kita akui, sulit sekali menjaga hati dari desiran-desiran kekaguman terhadap lawan jenis yang kita anggap sangat hebat. Oh tidaaak, angin puyuh itu akan menjatuhkan kita dari pohon istiqomah. Pohon istiqomah untuk tetap meraih buah berupa cinta halal dengan cara yang indah bernama syar’i. Pohon ini bergoncang sangat kencang dan kita takut terjatuh dalam genangan kotor bernama zina, zina itu macam-macam kaan? Termasuk didalamnya zina hati, zina angan-angan, zina pandangan, waaaakk gak sadar kita telah bermaksiat, yuk sama-sama perbaiki akhlak kita.

Ya Allah, selalu  kami panjatkan hembusan do’a agar kami tak terjatuh dari pohon istiqomah yang sedang kami panjat ini. Betapa sakitnya melawan hati yang terlalu lemah terjangkit penyakit zina hati. Zina angan-angan yang begitu menghinakan diri. Terhina karena tak pantas mengingat makhluk-Mu melebihi kami mengingat-Mu,  menghabiskan waktu hanya untuk mengkhayalkan dirinya yang belum tentu jodoh kami.., astaghfirullah hal ‘aadziim..,

Dear Allah, kami percaya pada-Mu. Bahwa sesungguhnya siapa seseorang yang akan menjadi pasangan kami nanti, kami tak perlu merisaukannya. Kami tak perlu cemburu melihat bunga-bunga cantik itu bermekaran dan menggoda makhluk tampan-Mu. Pinta kami pada-Mu wahai Allah, jagalah hati kami agar mampu mengendalikan hasrat yang tak pantas ini. Jagalah kesucian kami, kesucian raga dan jiwa, hingga suatu saat nanti kami memberikannya pada seseorang yang telah Engkau tulis namanya bersanding dengan nama kami dalam Lauhul Mahfudz.

Aamiin Yaa Robbal ‘Alaamiin...,

_Lyla sklodowska_

Jakarta, 20 Oktober 2013

Kamarku, istanaku

Rabu, 14 Agustus 2013

non fiksi

Matang di pohon lebih baik
By Sheela Ash Shizuka

 Ini bukan judul tentang buah-buah dan sayuran, tapi ini tentang proses kedewasaan. Kali ini saya akan berbicara tentang arti sebuah dewasa. Menurut sobat El-Hikmah, apa sich dewasa itu? Apakah seseorang pantas disebut dewasa kalau dia sudah bisa mandiri dalam hidupnya? Dalam arti kata dia bisa mencari nafkah untuk hidupnya sehari-hari? Hmm, saya rasa dewasa tidaknya seseorang tentunya tidak dapat di ukur dari segi materi apapun. Dewasa itu lebih tepat ditujukan kepada orang-orang yang mampu dan pandai menempatkan diri dalam segala situasi. Gak lucu dong, kalau ada sahabat kita yang sedang sedih kita tertawa terbahak-bahak didepannya. Seorang teman, bernama Kayla mendadak dijauhi sahabat-sahabatnya karena mereka yang berada disekelilingnya merasa si Kayla udah gak asik lagi. Kayla yang biasanya ceria mendadak jadi pendiam dan pelit kata-kata. Karena rasa penasaran , saya pun mendekati Kayla dan iseng berceletuk kenapa sekarang Kayla seperti bukan Kayla yang dulu, Kayla yang ceria dan pandai melucu? Akhirnya meluncurlah jawaban-jawaban dari mulut Kayla, dia bercerita pada saya bahwa perubahan sikapnya karena dia ingin terlihat lebih dewasa dan berwibawa. Seorang mentornya mengatakan agar Kayla berubah layaknya orang dewasa yang senantiasa bicara seperlunya tidak banyak ngobrol. Nah, Kayla ingin seperti mentornya yang nampak selalu berwibawa didepan teman-temannya. Oalah , ternyta ini toh sebab Kayla dijauhi teman-temannya. Kayla bercerita panjang lebar kepada saya , selama masa-masa usaha merubah perilakunya, kayla kesepian karena dianggap gak asik dan gak gaul lagi sama teman-temannya. Kayla jadi tidak suka kumpul-kumpul untuk sekadar ngobrol bareng teman-temannya. Karena mentornya mengatakan, dewasa itu mengurangi obrolan yang tidak penting. Barangkali diantara sobat el-hikmah pernah mengalami apa yang terjadi pada Kayla? Saat kita ingin menjadi benar-benar dewasa dan tidak ingin dianggap anak kecil yang kadang kebanyakan dianggap remeh? Kita ingin berwibawa seperti kakak kelas kita atau mentor kita yang terlihat begitu pandai menjaga citra diri sehingga nampak sempurna dan tak seorangpun berani mencela. Setiap manusia, setelah remaja pasti akan dewasa, namun dewasa secara fisik belum tentu dewasa pula rohaninya. Sobat, dewasa itu pasti akan datang kepada kita dengan sendirinya seiring proses alami kehidupan yang kita jalani. Tak perlu kita memaksakan diri agar terlihat “matang” didepan orang lain. Apalagi sampai mencoba meniru-niru dan mengikuti gaya kepribadian orang yang kita anggap sebagai idola. Bisa-bisa kita malah terlihat aneh didepan teman-tean kita. Biarlah proses kedewasaan itu hadir dalam ruh kita seiring perjalanan hidup, tanpa perlu dipaksakan. Karena sesuatu yang dipaksakan hasilnya pasti tak sesuai harapan. Maksud hati ingin terlihat dewasa, justru terlihat sombong karena salah bersikap.

Rabu, 15 Mei 2013

Sayyeda Maryam

Siti Maryam (Wanita Suci Selamanya) Assalamu’alaikum sahabat El-Hikmah, Dalam kesempatan kali ini, saya akan mengangkat seorang tokoh wanita fenomenal pada zamannya. Ya, seorang wanita yang menggemparkan seluruh manusia yang berada disekitarnya. Bahkan hingga kini, sebagian manusia lainnya salah kaprah menyikapi peristiwa “luar biasa” karena wanita ini melahirkan seorang putra tanpa melalui proses perkawinan layaknya wanita pada umumnya. Mendengar namanya saja langsung terbersit pada sosok wanita nan suci serta mulia.Ya, dialah seorang wanita pilihan Allah Azza Wa Jalla ,Maryam binti Imran.Namanya terpatri dalam kitab suci Al-Qur’an , surat Maryam , yang berisi tentang kisah hidupnya yang penuh liku dan kabut kesedihan.Betapa kesucian yang didapatkan seorang Maryam tak lepas dari do’a ibundanya tercinta. Lama tak menimang seorang buah hati pelipur lara, Ibunda Siti Maryam ,tak henti-hentinya bermunajat kepada Allah Subhana Wa Ta’ala agar diberikan seorang bayi sebagai penerus keluarganya. Sang Ibunda terus memohon dan terus memohon tanpa rasa bosan menanti keceriaan seorang anak di dalam keluarganya.Dia berjanji akan merawat dan menjaga dengan kesungguhan pasti serta tidak akan membebankan hal sekecil apapun untuk anaknya kelak seandainya dia lahir.Sang Ibu bernadzar akan menyerahkan anaknya kelak ke Baitul Maqdis untuk beribadah kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, tak ada keinginan lain selain itu.Allah Maha Pengasih , tak akan rela melihat hamba-Nya berada dalam kesedihan, akhirnya Sang Ibu mengandung seorang bayi.Lahirlah seorang bayi cantik yang diberi nama Siti Maryam. Siti Maryam terlahir dari rahim seorang ibu yang bernama Hannah binti Faquż dan ayahnya bernama Imran. Nama ayahnya juga menjadi nama surat yang ketiga dalam al-Qur’an yaitu Surat Ali-Imran yang berati keluarga Imran. SubhanAllah sungguh istimewa riwayat hidup keluarga Imran. Sampai-sampai Allah mengabadikan nama-nama mereka dalam Firman-Nya yang suci. Hari-hari Siti Maryam dari anak-anak hingga tumbuh menjadi seorang gadis yang mempesona dihabiskan hanya untuk beribadah kepada Allah Subhana Wa Ta’ala , hal yang telah dijanjikan Ibundanya dahulu.Kedua orang tua Siti Maryam tentu sangat bahagia dengan perilaku putrinya. Sampai dibuatkanlah sebuah tempat khusus untuk Siti Maryam beribadah memuji dan mengagungkan kebesaran Allah Al-Khalik. Seperti hari-hari biasanya , Siti Maryam tengah khusyuk beribadah , tiba-tiba datang seseorang berwujud laki-laki datang menghampirinya seraya berkata, “Tenang , janganlah kau terkejut dengan kedatanganku.Aku adalah malaikat Jibril yang datang membawa kabar gembira untukmu.Kau akan mengandung seorang anak laki-laki yang kelak akan menjadi Nabiyullah.” Mendengar perkataan makhluk yang ternyata malaikat Jibril, sontak Maryam tak bisa menyembunyikan keheranan dirinya, seraya berucap, “Bagaimana mungkin aku akan menggandung,sementara aku belum pernah tersentuh seorang laki-laki dan lagipula aku bukanlah seoarang pezinah!” Jibril menghibur Maryam yang sedang kalut dengan berita yang ia sampaikan, “Sungguh tiada hal yang tidak mungkin selama itu menjadi kehendak Allah.” Begitulah, Jika Allah sudah menentukan sesuatu. Tak ada hal apa pun yang dapat mencegahNya, termasuk kehamilan Siti Maryam yang belum bersuami dan belum pernah mengenal sentuhan laki-laki. Maha Suci Allah, atas kehendakNya pula mengandunglah ia seorang bayi laki-laki yang kemudian diberi nama Isa. Sosok Isa inilah yang kemudian menjadi Nabi dan Rosul utusan Allah subhana wa Ta’ala. Demikian sejarah singkat mengenai tokoh istimewa dalam edisi kali ini. Tak cukup rasanya kita membahas secara singkat riwayat keluarga Imran secara lebih detil. Saya mengucapkan terima kasih kepada para pembaca atas kesediaan waktunya membca artikel ini. Saran dan kritik kepenulisan sangat saya harapkan demi penulisan yang lebih baik di edisi selanjutnya. Wassalamu’alaikum Sumber : Al-Qur’an Qordoba (terjemahan) SHEELA ASH SHIZUKA

Senin, 06 Mei 2013

goresan hati tengah malam

♥♥♥~Teruntuk calon ibu mertuaku~♥♥♥
Duhai ibu, bolehkah aku menyapamu dengan sebutan ibu?
Aku memang wanita yang ingin dijadikan pendamping oleh putramu,
Tapi bu, ini baru terbersit dalam hatinya
Karena, putramu belum berani mengungkapnnya padamu ibu,
Dia sangat takut dengan amarahmu, takut dengan semua penolakanmu,
Aku merasa iba dengan putramu, wahai ibu,
Bu, putramu bukan anak kecil lagi yang selalu engkau anggap tak tahu apa-apa,
Putramu ingin bertaqwa kepada Allah dengan jalan mengikuti sunnah,
Menikah, ya dengan menikah kesempurnaan dien pada putramu akan diperolehnya,
Bu, setidaknya kita sama-sama wanita,
Kita mempunyai suasana hati yang tak jauh berbeda dengan makhluk yang bernama laki-laki,
Bolehkah aku meminta izin kepadamu? Duhai ibu,
Izinkan aku menjadi wanita shalihah sepertimu,
Menjadi seorang istri yang selalu berbakti dan setia,
Menjadi ibu yang penuh ketegaran tuk melindungi anak-anaknya,
Maafkan aku bu, aku tak bermaksud merebut putramu dari pangkuanmu,
Izinkan aku tuk mencium tanganmu, mendapatkan do’a dari lisan indahmu,
Aku memang bukan anak seorang putri kerajaan bu,
Tapi aku janji , aku akan berusaha menjadi ratu yang bijaksana didalam kerajaan kecil putramu,
Malam ini, aku tak bisa pejamkan mataku bu,
aku teringat semua yang ibu ajukan padaku tuk bisa melangkahkan kakiku dirumahmu bu,
ah, aku serahkan semua suratan kehidupanku pada Allah,
 bila aku tak bisa mencium tanganmu , mungkin aku bukan yang terbaik tuk putramu,
atau kah waktu kan memutar cerita indah itu, aku tak tahu bu,
sebuah goresan hati dari perempuan yang mengharap do’a darimu.

Jumat, 12 April 2013

Menebus masa lalu By Sayyeda Khalee



Sirin terdiam melihat kencangnya mobil yang melewati jalan ibu kota dibilangan elit Jakarta Selatan. Tangannya memegangi perutnya yang ia rasakan semakin membesar tiap hari. Bulu mata lentiknya tak mampu menepis air mata kesedihan yang sangat menyiksa batinnya.
“Aku sudah tak berharga.” Ia bergumam pada dirinya sendiri .
Perlahan ia melangkahkan kakinya menyusuri anak tangga jembatan penyeberangan, ia bertekat ingin mengakhiri hidupnya serta hidup seeorang janin hasil cinta terlarangnya dengan seorang mahasiswa semester akhir yang menjadi guru les fisikanya. Ia merasa kecewa dengan sikap ibunya yang menyuruhnya menggugurkan kandungannya. Sirin tak mengerti kenapa ibunya sampai tega mengatakan hal seperti itu.
Allah, aku tak pernah mengerti kenapa ibuku sampai berkata seperti itu kepadaku? Bukankah ibuku pernah mengalami kehamilan seperti yang ia rasakan saat ini?
Allah, jika waktuku boleh dikembalikan. Aku tidak ingin bertemu dengan Kak Dion yang bermata teduh itu.
Kak Dion, aku sangat bodoh karena dengan mudahnya mempercayaimu sebagai pangeran belahan jiwaku. Kesempurnaanmu sebagai laki-laki muda penuh dengan magnet yang sanggup menarik diriku ke alam fatamorgana cinta. Cinta yang belum ku pahami seutuhnya yang membuatku menderita .
Kak, bila kau sungguh mencintaiku pasti kau telah menjadikanku istri dan membawaku hidup bersama.Aku tak menginginkan  apa-apa darimu. Aku hanya ingin kau bertanggung jawab atas  semua yang terjadi pada diriku saat ini. Aku tak sanggup melihat bayiku tumbuh tanpa ayah yang mendampinginya.
Sirin kembali membuka lipatan surat yang ia tulis sendiri. Ia ingin saat nyawanya sudah berpisah dengan jasadnya , ibunya dan Kak Dion membacanya. Setelah kematian ayahnya setahun lalu,  hanya Ibu, Keke sahabatnya, dan Kak Dion lah yang berada di dekatnya. Kak Dion menghilang bagai tenggelam dalam lautan setelah mengetahui dirinya mengandung benih cintanya. Sementara ia tak mungkin menghabiskan hari-hari di rumah Keke. Orang tuanya sangat keras, apa yang mereka lakukan jika mengetahui dirinya hamil diluar nikah.
Bisikan syetan berhasil mempengaruhi dirinya untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang zalim. Sirin menarik napas panjang, ia akan segera terjun dari jembatan penyeberangan menerjang arus kendaran yang lalu lalang dengan kecepatan tinggi.
“Astaghfirullah! Apa yang akan kau lakukan nak?” seorang ibu paruh baya dengan pembawaan halus segera memeluk tubuh lemah Sirin. Ibu itu sangat terkejut mekihat kaki Sirin sudah naik ke pagar pembatas jembatan.
“Tidak! Aku tidak ingin hidup lagi! Aku tak mau bayiku lahir tanpa ayah disampingnya! Aku sudah tak berharga !” Sirin terisak dipelukan wanita paruh baya tersebut.
“Kau tak pantas berkata seperti itu nak, semua jalan hidup kita sudah ada yang mengaturnya. Serahkan semua kepada Allah nak.”
“Bu, ibu tak merasakan apa yang saat ini terjadi pada saya. Saya mengandung seorang bayi hasil hubungan dengan laki-laki yang kukira mencintaiku.”
Dengan kelembutan seorang ibu, wanita paruh baya itu mengelus kepala Sirin.
“Nak, cukup lah kesalahan yang kau perbuat bersama laki-laki itu. Jangan kau hancurkan dirimu sendiri dengan tindakan bodoh seperti ini. Bertaubatlah, insya Allah dosa-dosa zina akan diampuni Allah jika sungguh-sungguh bertaubat.”
Masih dalam dekapan wanita paruh baya. Sirin yang memang kurang merasakan kasih sayang seorang ibu mendapat kehangatan pancaran kasih sayang seorang ibu melalui dekapan wanita paruh baya tersebut. Sirin merasakan aura yang begitu menentramkan jiwanya.
“Sebenarnya anda siapa bu? Ibuku sendiri tidak pernah memelukku sehangat ini. Ibuku sendiri menyuruhku untuk menggugurkan bayi ini.” Sirin bertutur sambil terisak.
“Saya makhluk Allah yang kebetulan dengan izin-Nya lewat sini, dan melihat adik seperti ingin meloncat ke bawah. Sungguh hati ibu sedih melihatnya. Tidak pantas seorang hamba yang lemah menentang kehendak-Nya dengan cara seperti ini.”
Sirin menatap wajah wanita paruh baya tersebut, ia melihat kebeningan matanya memancarkan kasih sayang seorang ibu sejati.

ikuti terus kisahnya,, follow my blog :)
 

Sabtu, 09 Februari 2013


Kasih Ar-Rahman tak terbatas


bY:
Sheela ash shitzuka


F
ebruari datang lagiii,, para ABG(Anak Baru Gede) yang rata-rata “gaul” di sekitar kita biasa latah sama nuansa pink di hati mereka. Katanya , valentine gitu loh saatnya nge-pink waktunya romantis. Sebenarnya rada basi juga sih, hari gini ngomongin valentine, karena saya yakin pembaca setia El-Hikmah pintar-pintar. Informasi juga sangat mudah diperoleh, jadi kali ini saya bukan membahas sejarah valentine day.
  
Sebagai seorang muslim yang beriman , kasih sayang, sudah pasti tidak perlu kita rayakan hanya satu tahun sekali. Ribuan hadist Rosululloh Muhammad Shollallohu ‘Alaihi WaSallam mencantumkan kasih sayang menyayangi sebagai kewajiban kita sebagai muslim. Man laa yurham laa yarham, barang siapa tidak menyayangi niscaya tidak disayangi.
 
Orang tua, kerabat, guru, sahabat, teman , bahkan orang yang tidak menyukai kita pun harus kita curahkan kasih sayang. Orang tua kita membesarkan kita, mendidik kita dengan sabar setiap hari dengan kasih yang begitu hebatnya, hingga kita bisa menjadi manusia-manusia dewasa yang bisa menghargai kerja keras serta pengorbanan mereka. Bagi yang sudah menikah, tentunya merasakan kasih sayang Allah terasa berlipat ganda karena hadirnya kehangatan cinta melalui pasangan hidup yang menyayangi dan mengasihi dirinya. Bagi yang masih melajang alias belum menikah, tentu mendapatkan kasih sayang sembunyi-sembunyi berupa do’a yang tulus setiap saat dari secret admirer masing-masing, hehehe .

Al-Qur’anul karim memaktub kasih sayang Ar-Rahman dalam kalam-Nya , mari buka surat Ar-Rahman. Fabiayyii aalaaaaa i Robbikumaa tukadzzibaan , Maka nikmat mana lagi yang engkau dustakan? Kalimat ini terus terulang-ulang hingga akhir surat. Ya, karena kasih sayang-Nya lah semua makhluk diberi kenikmatan-kenikmatan yang tiada terkira luar biasanya. Bahkan yang ingkar terhadap kuasa-Nya pun diberi kenikmatan. Allah Subhana Wa Ta’ala Sang Maha Pengasih senantiasa melimpahkan sayangnya kepada semua makhluk tanpa pilih kasih. Yang miskin, yang kaya , sama-sama diberi makan, sama-sama diberi kesempatan beribadah. Yang tua, yang muda , sama-sama diberi kesempatan belajar dan bertaubat.
Terlintaskah dibenak kita, sekering-keringnya padang tandus .

 Atas limpahan kasih-Nya lah si kaktus berduri mampu berdiri kokoh menantang debu pasir . Atas kasih sayang  Allah pula bayi Musa diselamatkan dari pembunuhan oleh Raja Fir’aun. Insan beriman , insan kuffar , semuanya mendapat kenikmatan dari-Nya. Udara , kesehatan, makanan, pakaian, dan masih banyak kenikmatan-kenikmatan yang tak bisa disebutkan satu persatu.
 Hewan sampai tingkat terlemah seperti siput pun tak lepas dari kenikmatan yang diberikan Allah dalam perjalanan hidupnya. Allah sebagai Sang Khalik memberikan kasih sayang-Nya unlimited , tak terbatas. Mengapa kita sebagai makhluk ciptaan-Nya yang lemah , seringkali membatasi rasa syukur disetiap detik-detik kehidupan yang luar biasa nikmat ini ? Sholat kita , do’a kita , dzikir kita , apakah sudah cukup untuk membuktikan sayang kepada Ar-Rahman , Sang Maha Pengasih ?


Setiap hari kita terbangun dengan kasih sayang-Nya menghirup oksigen yang gratis bagi kita yang diberi nikmat sehat. Setiap hari kita merayakan cinta dari-Nya melalui sholat sebagai manifestasi bentuk nyata rasa syukur atas kenikmatan-kenikmatan yang Allah anugerahkan . SubhanAllah, jika setiap hari kita merayakan cinta dari-Nya , apakah yang merayakan cinta hanya satu tahun sekali tidak menyadari pemberian tak terbatas dari Sang Maha Pencipta ?