bY:
Sheela ash shitzuka
F
|
ebruari datang lagiii,, para ABG(Anak
Baru Gede) yang rata-rata “gaul” di sekitar kita biasa latah sama nuansa pink
di hati mereka. Katanya , valentine gitu loh saatnya nge-pink waktunya romantis. Sebenarnya rada basi juga sih, hari
gini ngomongin valentine, karena saya yakin pembaca setia El-Hikmah
pintar-pintar. Informasi juga sangat mudah diperoleh, jadi kali ini saya bukan
membahas sejarah valentine day.
Sebagai seorang muslim yang
beriman , kasih sayang, sudah pasti tidak perlu kita rayakan hanya satu tahun
sekali. Ribuan hadist Rosululloh Muhammad Shollallohu ‘Alaihi WaSallam
mencantumkan kasih sayang menyayangi sebagai kewajiban kita sebagai muslim. Man
laa yurham laa yarham, barang siapa tidak menyayangi niscaya tidak
disayangi.
Orang tua, kerabat, guru,
sahabat, teman , bahkan orang yang tidak menyukai kita pun harus kita curahkan
kasih sayang. Orang tua kita membesarkan kita, mendidik kita dengan sabar
setiap hari dengan kasih yang begitu hebatnya, hingga kita bisa menjadi
manusia-manusia dewasa yang bisa menghargai kerja keras serta pengorbanan mereka.
Bagi yang sudah menikah, tentunya merasakan kasih sayang Allah terasa berlipat
ganda karena hadirnya kehangatan cinta melalui pasangan hidup yang menyayangi
dan mengasihi dirinya. Bagi yang masih melajang alias belum menikah, tentu
mendapatkan kasih sayang sembunyi-sembunyi berupa do’a yang tulus setiap saat
dari secret admirer masing-masing, hehehe .
Al-Qur’anul karim memaktub kasih
sayang Ar-Rahman dalam kalam-Nya , mari buka surat Ar-Rahman. Fabiayyii
aalaaaaa i Robbikumaa tukadzzibaan , Maka nikmat mana lagi yang engkau
dustakan? Kalimat ini terus terulang-ulang hingga akhir surat. Ya, karena
kasih sayang-Nya lah semua makhluk diberi kenikmatan-kenikmatan yang tiada
terkira luar biasanya. Bahkan yang ingkar terhadap kuasa-Nya pun diberi
kenikmatan. Allah Subhana Wa Ta’ala Sang Maha Pengasih senantiasa melimpahkan
sayangnya kepada semua makhluk tanpa pilih kasih. Yang miskin, yang kaya ,
sama-sama diberi makan, sama-sama diberi kesempatan beribadah. Yang tua, yang
muda , sama-sama diberi kesempatan belajar dan bertaubat.
Terlintaskah dibenak kita,
sekering-keringnya padang tandus .
Atas limpahan kasih-Nya lah si kaktus berduri mampu berdiri kokoh menantang debu pasir . Atas kasih sayang Allah pula bayi Musa diselamatkan dari pembunuhan oleh Raja Fir’aun. Insan beriman , insan kuffar , semuanya mendapat kenikmatan dari-Nya. Udara , kesehatan, makanan, pakaian, dan masih banyak kenikmatan-kenikmatan yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Atas limpahan kasih-Nya lah si kaktus berduri mampu berdiri kokoh menantang debu pasir . Atas kasih sayang Allah pula bayi Musa diselamatkan dari pembunuhan oleh Raja Fir’aun. Insan beriman , insan kuffar , semuanya mendapat kenikmatan dari-Nya. Udara , kesehatan, makanan, pakaian, dan masih banyak kenikmatan-kenikmatan yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Hewan sampai tingkat terlemah seperti siput
pun tak lepas dari kenikmatan yang diberikan Allah dalam perjalanan hidupnya.
Allah sebagai Sang Khalik memberikan kasih sayang-Nya unlimited , tak
terbatas. Mengapa kita sebagai makhluk ciptaan-Nya yang lemah , seringkali
membatasi rasa syukur disetiap detik-detik kehidupan yang luar biasa nikmat ini
? Sholat kita , do’a kita , dzikir kita , apakah sudah cukup untuk membuktikan
sayang kepada Ar-Rahman , Sang Maha Pengasih ?
Setiap hari kita terbangun dengan kasih sayang-Nya menghirup oksigen yang gratis bagi kita yang diberi nikmat sehat. Setiap hari kita merayakan cinta dari-Nya melalui sholat sebagai manifestasi bentuk nyata rasa syukur atas kenikmatan-kenikmatan yang Allah anugerahkan . SubhanAllah, jika setiap hari kita merayakan cinta dari-Nya , apakah yang merayakan cinta hanya satu tahun sekali tidak menyadari pemberian tak terbatas dari Sang Maha Pencipta ?