kursor imut

My Melody Crying

Rabu, 23 Oktober 2013

Plizz don't GALAU :D

Doaku saat menantimu


(duhai seseorang yang kutak tahu dimana dirimu)


Akhirnya saya bisa posting artikel di web tercinta kita, setelah berjuang melawan kelelahan dan capeknya jadi anak muda, haha.., well, langsung aja yuk apa sihh yang saya bagikan? Cekidot..,

Menunggu kehalalan cinta dengan do’a dan kesabaran diibaratkan sama seperti memanjat pohon tinggi yang tertiup angin. Ya, angin yang bertiup kencang sudah siap menunggu kita terjatuh dan terluka. Pastinya usaha ekstra sangat dibutuhkan agar kita bisa terus bertahan memanjat pohon tinggi itu untuk memetik buahnya.

Saya sendiri merasakan kesulitan untuk menghindari angin kencang yang berhembus menerpa pohon istiqomah ini. Di saat saya sedang berusaha memahami dienul Islam yang menyadarkan saya bahwa kemuliaan wanita itu terletak dari kemampuan diri menjaga pandangan terhadap laki-laki yang bukan mahrom. Godaan itu datang seperti angin besar yang menggoyangkan pohon tinggi yang sedang saya panjat untuk memetik buah berupa cinta yang suci dan mendapat label halal dari MUI,  :p

Manusia mana yang ingin menjadi single fighter seumur hidupnya. Setiap makhluk hidup diciptakan berpasang-pasangan. Truk aja punya gandengan, masa kita enggak :D .., dan akhirnya kita bisa sangat memahami Islam telah memberi jalan keluar agar umatnya terbebas dari zina namun tetap merasakan indahnya hidup berpasangan dengan lawan jenis. Ya, islam punya cara yang terhormat untuk meraih cinta yang hakiki, cinta suci yang diberikan oleh Allah.

Bukan dengan berpacaran, apalagi kumpul bocah (eh kumpul kebo) , tapi dengan cara ta’aruf syar’i. Ta’aruf syar’i untuk membuka lembaran pernikahan sakinah. Ta’aruf syar’i memang terlalu sulit untuk diterapkan ditengah era komunikasi tanpa batas seperti sekarang ini. Allah telah berfirman pada surat Al-Isra (kalo gak salah, ayatnya cari sendiri yaa J itung-itung biar rajin dibuka Al-Qr’annya.., ) isinya gini  “Laa taqrobu zina”.. Janganlah engkau mendekati zina. Mendekati saja sudah dilarang oleh Allah, apalagi melakukannya. Naudzubillah min dzalik.

Walau terasa sulit, sudah menjadi kewajiban kita sebagai muslim untuk menegakkan syariat yang telah diperintahkan Allah. Ta’aruf dilakukan bila kita sudah siap menikah, ingat ya kalau sudah siap dan benar-benar sudah siap. Jangan sekali-sekali melakukan ta’aruf dengan tujuan “menandai” pujaan hati agar tidak kemana-mana alias dipinang orang lain. Dalam hal ini ikhwan atau pihak laki-laki yang sering melakukan hal seperti ini sehingga terkesan perempuan/akhwat yang sering jadi korban karena terlalu lama menunggu halalnya cinta sementara hati sudah jauh mengawang-awang. Istilahnya yang lagi nge-trend untuk kasus seperti ini PHP, alias Pemberi Harapan Palsu. Ich gak banget deh , so ayoo istiqomah berusaha kendalikan hati kita.

Oke kita gak perlu saling menyalahkan , baiknya laki-laki dan perempuan harus sama-sama lebih banyak belajar dalam memahami islam sebagai fondasi kehidupan. Kalau kita sendiri gak memahaminya, bagaimana cara kita mencontohkan pribadi islami yang terkenal dengan keteraturannya kepada umat lain. Bahkan sampai adab pergaulanpun kita pun sudah diberikan aturan oleh Allah yang harus kita patuhi.

 Jujur kita akui, sulit sekali menjaga hati dari desiran-desiran kekaguman terhadap lawan jenis yang kita anggap sangat hebat. Oh tidaaak, angin puyuh itu akan menjatuhkan kita dari pohon istiqomah. Pohon istiqomah untuk tetap meraih buah berupa cinta halal dengan cara yang indah bernama syar’i. Pohon ini bergoncang sangat kencang dan kita takut terjatuh dalam genangan kotor bernama zina, zina itu macam-macam kaan? Termasuk didalamnya zina hati, zina angan-angan, zina pandangan, waaaakk gak sadar kita telah bermaksiat, yuk sama-sama perbaiki akhlak kita.

Ya Allah, selalu  kami panjatkan hembusan do’a agar kami tak terjatuh dari pohon istiqomah yang sedang kami panjat ini. Betapa sakitnya melawan hati yang terlalu lemah terjangkit penyakit zina hati. Zina angan-angan yang begitu menghinakan diri. Terhina karena tak pantas mengingat makhluk-Mu melebihi kami mengingat-Mu,  menghabiskan waktu hanya untuk mengkhayalkan dirinya yang belum tentu jodoh kami.., astaghfirullah hal ‘aadziim..,

Dear Allah, kami percaya pada-Mu. Bahwa sesungguhnya siapa seseorang yang akan menjadi pasangan kami nanti, kami tak perlu merisaukannya. Kami tak perlu cemburu melihat bunga-bunga cantik itu bermekaran dan menggoda makhluk tampan-Mu. Pinta kami pada-Mu wahai Allah, jagalah hati kami agar mampu mengendalikan hasrat yang tak pantas ini. Jagalah kesucian kami, kesucian raga dan jiwa, hingga suatu saat nanti kami memberikannya pada seseorang yang telah Engkau tulis namanya bersanding dengan nama kami dalam Lauhul Mahfudz.

Aamiin Yaa Robbal ‘Alaamiin...,

_Lyla sklodowska_

Jakarta, 20 Oktober 2013

Kamarku, istanaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar