kursor imut

My Melody Crying

Selasa, 12 November 2013

Nona Yura dan Pangeran Makoto Detak jantung jam berlari hingga angka 12,, malam itu , tak henti-hentinya nona Yura meneteskan air matanya. Bukan karena kakinya yang sakit akibat high heel barunya, tapi belahan jiwanya prince Makoto tiba-tiba menghilang. Sudah hampir dua purnama, sang belahan jiwa tak menapakkan kabarnya. Semua surat yg dia kirimkan melalui merpati kerajaan, hilang. Merpati-merpati itu tak pernah kembali membawa balasan semua surat cintanya, Ah, begitu sulitnya mengubur kenangan kasih bersama pangeran Makoto. Nona Yura terus meratapi hari2 sepi tanpa Makoto disampingnya, dia terus menangis dan menangis hingga akhirnya kesakitan itu menghampiri tubuhnya. Sang permaisuri sangat cemas mengkhawatirkan keadaan Nona Yura yang kini sangat pucat. sebenarnya putri kesayangannya sakit apa? Diutuslah seorang tabib dr pelosok untuk mengobati penyakit Nona Yura,, betapa mengejutkan Sang Raja dan Permaisuri,, bahwa anaknya terserang kangenitis. Yaitu suatu penyakit yang ditularkan melalui getaran sinyal virus sayangus yg bersumber dari seorang lelaki bernama Prince Makoto. Si Tabib menganjurkan agar Nona Yura dipertemukan dengan Pangeran Makoto. sang raja sangat sedih melihat keadaan putrinya, "Duhai putriku, kau tak pernah bercerita kepada kami. Laki-laki yang telah membuatmu terserang penyakit aneh bernama kangenitis. Katakan pada kami, di mana engkau menjumpai laki2 bernama Makoto itu?" Dengan wajah pucat dan suara parau, Nona Yura menceritakan semua kisah kasih yang terjalin dengan Pangeran Makoto, pangeran yang berasal dr negeri Batavia timur. "Duhai ayah, aku masih ingat senyum manis nya sangat menggetarkan relung jiwa ini. aku masih mengingat hangat nya kasih yg dia curahkan kepadaku. aku mengenalnya saat di hutan, ia sedang berburu dan aku sedang mencari merpatiku yg belum kembali sejak pagi harinya." Belum selesai nona yura mengisahkan petualangan cintanya, dia mengejang badannya terasa panas hingga membakar selimut yang dipakainya. “Makoto, Makoto, aku ingin menggenggam tanganmu.” Nona yura terus menerus menyebut nama kekasih sang belahan jiwa, Pangeran makoto. “Pelayan, apa yang terjadi dengan putriku?” “baginda, kami juga tidak tahu apa yang terjadi. Selimut nona yura hampir hangus karena suhu tubuh Nona Yura sangat panas.” Tabib segera memeriksa tubuh nona yura, diletakkannya telapak tangannya di dahi putri cantik itu. “Saya sangat prihatin atas penderitaan putri baginda dan permaisuri, nampaknya virus Sayangus Cintaberazae telah menggerogoti sistem kekebalan tubuh putri kalian.” “Lalu, bagaimana tabib? Apa yang harus kami lakukan agar putri kami sembuh seperti sedia kala?” sang permaisuri berderai air mata, tak sanggup menyaksikan putri semata wayangnya menderita seperti itu. “Tak ada obat penyembuh bagi putri baginda dan permaisuri, penawar semua penderitaan nona yura terletak pada sentuhan sumber getar sinyal virus Sayangus itu sendiri. Laki-laki yang bernama makoto itulah letak kesembuhan Nona Yura.” “Kalau begitu, kami akan melakukan apa saja demi penyembuh putri kami.” Bergegaslah sang baginda raja menuju balkon kerajaan , dia memerintahkan seluruh rakyat berkumpul di halaman istana. Jam delapan malam, seluruh rakyat mendengarkan titah sang baginda. Baginda raja mengumumkan negeri Denvazania dalam keadaan gawat darurat, karena putri pewaris tahta sedang kritis. “Wahai seluruh rakyatku yang kucintai dan kukasihi, tentunya ada alasan mengapa aku mengumpulkan kalian di sini. Harus kalian ketahui, putri kerajaan kalian sedang menderita sakit parah. Penyembuhnya adalah laki-laki yang bernama Pangeran Makoto dari negeri Batavia Timur. Siapa saja yang berhasil membawa laki-laki itu ke sini, maka ia akan mendapatkan sebagian saham di perkebunan negeri Denvazania.” “Tidaaaaaaaaak !!” jeritan permaisuri mengejutkan seluruh manusia yang hadir di lingkungan istana, baginda raja bergegas masuk ke dalam kamar Nona Yura. Sementara seluruh rakyat yang sedang berkumpul di halaman istana berbisik-bisik mengenai keadaan putri kerajaan. Berbagai gosip ikut meramaikan suasana malam itu, ada yang bilang sang raja terkena kutukan, ada yang bilang Nona Yura depresi, tak ketinggalan wartawan dari berbagai surat kabar ikut meliput apa yang sebenarnya terjadi dengan Nona Yura. Beberapa hari kemudian, sampailah berita tentang keadaan Nona Yura ke negeri Batavia Timur, kediaman pangeran Makoto. Dia sangat mengkhawatirkan Nona Yura, dia sudah berjanji ingin menjadikan Nona Yura sebagai permaisurinya suatu saat nanti. Makoto terdiam mengenang semua tentang Nona Yura, awal perjumpaannya yang tak sengaja di hutan Gora. Saat itu, panahnya tak sengaja melukai merpati Nona Yura. Sejak itu makoto berjanji tidak akan berburu lagi, karena Nona Yura telah mengajarkannya hal yang sangat berarti, bahwa kita harus saling menyayangi makhluk Tuhan. Akhirnya, mereka jadi lebih intens bertemu di hutan Gora untuk berkuda bersama. Dari situlah asal mula penyakit Kangenitis yang diderita Nona Yura saat ini. Seringnya bola mata Pangeran Makoto menatap Nona Yura mengakibatkan kornea mata Nona Yura terinfeksi virus Sayangus Cintaberazae. Andai dia bisa mengatakan pada Nona Yura saat ini, ingin rasanya makoto meredam semua penderitaan kekasih yang sangat dicintainya. Pemuda itu hanya bisa terdiam di ruang kerjanya, perintah ayahandanya tak bisa ia hindari. Makoto diwajibkan menyelesaikan tugas penelitian laboratorium kerajaan batavia Timur. Setiap menit ia harus memeriksa fermentasi ekstrak tanaman Rex, sejenis persilangan lidah buaya dan cocor bebek. Dugaan sementara tabib kerajaan, tanaman Rex berkhasiat untuk menambah stamina prajurit dan akan mengebalkan tubuh mereka dari sayatan benda tajam. Seluruh prajurit sedang dipersiapkan untuk menghadapi perang dengan pasukan Zorg , sebuah negeri dari planet Loxus. Pangeran Makoto terkenal dengan kejeniusannya dalam bidang ekstrakta. Sampai ayahnya sendiri yang merupakan raja negeri Batavia Timur mengangkatnya sebagai kepala laboratorium kerajaan, berdampingan dengan para tabib istana sebagai asistennya. Dahulu, sebelum mengenal Nona Yura , untuk menghilangkan kejenuhan penelitian dia sering berburu di Hutan Gora. Sejak ayahnya meminta untuk segera menyelesaikan ekstrakta tanaman Rex, pangeran makoto tak bisa pergi ke hutan Gora lagi dan untuk melepas kerinduan pada Nona Yura, ia dengan berat hati menahan semua merpati utusan Nona Yura di sebuah ruangan taman istana dan menyimpan semua surat cintanya. Dia belum sempat menuliskan balasannya karena tak ingin nona yura terluka karena belum siap mempersuntingnya tahun ini. “Ayah, izinkan aku pergi sebentar saja ke negeri Denvazania. Kekasihku sedang menderita karena diriku. Aku harus menemuinya ayah, ekstrakta tanaman Rex sudah kutitipkan pada tabib asisten.”pangeran makoto mengutarakan niatnya pada sang ayah. “Ayah mengetahui kisah cinta kalian dari pengawal yang mengurus kuda-kuda kerajaan. Nak, mengapa kau tak mendengar nasihat ayah ? cinta hanya akan menghancurkan fokusmu meneliti ekstrakta tanaman Rex. Kita akan diserang kerajaan Zorg, kau tau mereka ingin menguasai tanah hijau kita? Dan menurut para tabib hasil penelitianmu yang akan mengebalkan prajurit kita dari sayatan pedang mereka. Ayah tidak akan mengizinkanmu pergi.” “Ayah, kasihanilah Nona Yura. Dia membutuhkan sentuhan tanganku, ayah pasti pernah mengalami rasa ini ketika dulu saat bersama ibunda.” Sesaat ayahnya menatap putra tertuanya, memang sang ayah sudah lama mengharapkan kehadiran seorang cucu yang akan menemani hari tuanya yang semakin renta. “Baiklah nak, ayah mengizinkanmu menemui calon menantuku. Tetap berhati-hatilah nak, “ Sore itu juga, Pangeran Makoto segera menunggangi Forse, kuda hitam yang biasa ia gunakan untuk pergi ke luar istana. Tanpa pengawal kerajaan, karena semua prajurit sedang wajib militer untuk antisipasi serangan mendadak kerajaan Zorg. Sampailah pangeran makoto di tengah hutan Gora, tempat kenangannya bersama nona yura. Mendadak kudanya meringkik membuyarkan konsentrasi pangeran makoto. “Ada apa ini? Hey Forse, apa yang terjadi denganmu?” Makoto turun dari kudanya dan memeriksa keadaan kuda hitam kesayangannya, mengejutkan paha kiri belakang Forse telah tertembus cakram besi berinisial Z. Pangeran Makoto tahu, prajurit kerajaan Zorg telah hampir sampai bumi untuk menjajah kerajaan Batavia Timur. Setahun lalu, perundingan ayahnya dan raja dari negeri Zorg tak menemui titik penyelesaian. Raja dari negeri Zorg ingin membeli saham pertanian kerajaan Batavia Timur dan menjanjikan jabatan perdana menteri pada ayahnya. Jelas-jelas ayahnya menolak mentah-mentah rencana tersebut.Berlipat ganda harga dinaikkan ayahnya tak juga menyetujuinya. Akhirnya raja Norgio dari negeri Zorg mengumumkan perang. Tentu ayahnya punya alibi untuk menolak kerjasama yang dinilainya sangat merugikan negeri Batavia Timur. Seluruh hasil panen harus diserahkan pada kerajaan Zorg tanpa kecuali. Ini disebabkan mahalnya harga sayuran di planet Loxus. Rakyat Batavia Timur harus membeli dari kerajaan Zorg, ini tak boleh terjadi. “Aaarrkkhh!” jeritan pangeran makoto menambah suasana hutan gora mencekam, Forse si kuda hitam sudah tergolek lemah karena kakinya terus mengalirkan darah. Rasa sakit pada bagian punggung Makoto terasa menusuk jantungnya, ketika tangannya berusaha meraba apa yang menikam punggungnya. “Ahhh , tidaaak, apa ini?” tangan pangeran Makoto mencabut benda yang tertancap di punggungnya. “Hahaha ! enyahlah kau putra mahkota kerajaan sombong, ini pelajaran untuk ayahmu” sesosok makhluk yang ternyata komandan prajurit negeri Zorg berkacak pinggang dihadapan Makoto. “ Keparat ! aku tak punya waktu untuk meladenimu ! aku harus menemui kekasihku, pergi kau dari hadapanku!” “Waktumu tidak banyak pangeran, racun di panah tersebut akan menghilangkan nyawamu dalam waktu satu hari dari sekarang. Pergi dan temuilah kekasihmu itu dan kau akan mendapatkan pertanian negerimu menjadi kekuasaan kami.” Pangeran Makoto tak sanggup harus melihat rakyat negerinya menjadi korban ambisi Raja Norgio, tapi ia tak rela Nona Yura harus mati karena dirinya. Tapi ia yakin, para tabib istana pasti sdah berhasil memberikan ekstrakta tanaman Rex kepada semua rakyat dan prajurit. Jarak menuju kerajaan Denvazania tinggal beberapa meter lagi. Dengan sisa-sisa kekuatan yang ada, pangeran makoto berlari menuju istana tempat Nona Yura menunggunya. Komandan prajurit Zorg telah lenyap dari pandangannya, terbang dengan kemampuan sebagai penghuni planet Loxus. Planet yang dihuni manusia-manusia dengan kemampuan terbang. “Yuraaa, aku datang untukmu!” pangeran makoto menerobos keramaian istana Denvazania, prajurit segera menghadangnya. “Siapa kau pemuda? Berani-beraninya kau menyebut Tuan Putri dengan seperti itu?” “Aku Makoto, dari negeri Batavia Timur. Aku datang untuk kekasihku, Nona Yura.” “Darimana kami percaya kalau anda pangeran makoto yang kami cari?” “Ini, dari sini.” Pangeran Makoto menunjukkan sebuah liontin bertuliskan Yura dan berukir simbol kerajaan Denvazania. Sejanak, para prajurit yang menghadang Makoto memperhatikan liontin tersebut, dan mereka saling mengangguk satu sama lain. “Baiklah tuan, ikut kami.” Sampailah pangeran Makoto dikamar nona yura, nampaklah wajah pucat sang putri kerajaan dan dia masih dalam keadaan tak sadarkan diri. Baginda Raja Ferino dan Permaisuri Lyla tak mampu menyembunyikan kesedihan mereka. Kamar Nona Yura dipenuhi isak tangis orang-orang yang menyayanginya termasuk Makoto. “Wahai, baginda dan permaisuri. Izinkan saya , Makoto untuk melihat keaadaan Nona Yura.” “Ternyata kau yang bernama Makoto. Putri kami sangat membutuhkanmu, kesembuhannya ada pada sentuhanmu pemuda .” “Boleh saya mengajukan syarat?” “Apa syaratmu pemuda?” “Nikahkan kami berdua sekarang juga, karena kita tidak boleh saling menyentuh selama belum sah dalam ikatan pernikahan.” “Baiklah kalau begitu, kau pemuda yang baik. Kami percayakan putri kami padamu.” Kemudian sang baginda memanggil menteri Urusan Nikah untuk mengesahkan Yura dan Makoto sebagai suami istri. Bertindak sebagai wali dari Nona Yura , Sang Baginda terharu karena melihat cinta suci putrinya dan Pangeran Makoto. Semua orang yang memenuhi kamar Nona Yura meninggalkan mereka berdua.Kini cinta suci mereka telah tersatukan dalam pernikahan. Makoto menggenggam tangan Nona Yura,dikecuplah kening istrinya dengan penuh kasih. Perlahan mata Nona Yura mulai membuka, samar-samar mata Nona Yura mulai dapat melihat wajah Makoto sang kekasih. “Makoto, kau datang? Aku merindukanmu, jangan tinggalkan aku lagi Makoto..,” “Yura, aku telah menikahimu. Aku tak akan bisa meninggalkan dirimu selamanya.” “Aku mencintaimu Yura,” “Aku mencintaimu Makoto,” Malam itu, Nona Yura telah sembuh dari penyakitnya karena obat yang ia butuhkan telah direguknya. Makoto dan Yura telah menemukan kebahagiaan mereka. Mereka tenggelam dalam lautan cinta.., Kerajaan Batavia Timur mendapat serangan dari pasukan Zorg, namun pasukan Zorg gagal dalam serangan mereka. Semua prajurit dan seluruh rakyat mendapat kekuatan luar biasa. Semangat membela negeri mereka ditambah khasiat ekstrakta tanaman Rex yang mampu mengebalkan mereka dari serangan-serangan pasukan Zorg. Kehidupan negeri Batavia Timur kembali aman. Esok paginya.., “Makoto, kau kenapa makoto? “ Nona Yura sangat panik melihat seluruh tubuh Pangeran Makoto membiru. “Yura sayang, aku tidak apa-apa, rupanya racun dari panah prajurit Zorg telah melemahkaknku. Yura, kaulah yang paling berharga di dunia ini, jaga cinta kita yang ada dalam perutmu.” “Bertahanlah Makoto, aku akan membantumu terus berjuang sampai kita bersama melihat buah cinta kita tumbuh besar.” “Sudah tak ada waktu sayang, sampaikan pada ayahku bahwa aku bangga menjadi putranya dan aku bahagia telah menjadi cinta sejatimu..,” perlahan kelopak Makoto menutup untuk selamanya, bibirnya melukiskan senyum termanisnya. “Makotoooo,, jangan tinggalkan aku lagi,,” Nona Yura pingsan seketika, baru saja ia sembuh dari penyakit Kangenitis , ia harus menelan kenyataan pahit bahwa makoto telah pergi ke pangkuan Tuhan. Berita kematian Pangeran Makoto sampai ditelinga Raja Maliko, ayahandanya. Setelah permaisurinya wafat lima tahun lalu, kini putra tercintanya menyusul ibundanya. Beliau memohon pada Raja ferino agar Nona Yura tinggal di Negeri Batavia untuk mengurus kehamilannya. Seluruh dunia mengenang jasa pangeran Makoto, karena peristiwa penyerangan Negeri Zorg sampai menyebar ke seluruh dunia. Dia dikenang sebagai pahlawan penemu ekstrakta Rex yang berjasa bagi pertahanan negeri Batavia Timur. Konon inilah cikal bakal rahasia kebalnya si Pitung , jagoan asal Batavia yang lahir seribu tahun kemudian.