kursor imut

My Melody Crying

Selasa, 11 Desember 2012


Masehi
(Tahun berdasar kelahiran Isa Al Masih Putra Maryam,dianggap Yesus oleh Nasrani)

By: SHEELA ASH SHITZUKA

 
Assalamu’alaikum sahabat ,
Belum lama kita merayakan tahun baru Hijriah di bulan Muharram, seolah tak mau ketinggalan Umat yang lain juga akan merayakan tahun baru Masehi. Sistem kegiatan kita sehari-hari memakai penanggalan Masehi ini.Mulai dari kalender pendidikan hingga pemerintahan.Oke , semua sudah pasti tahu , kita telah berada di bulan Desember, bulan paling bontot dalam penanggalan Masehi.
Dalam bahasa Inggris sering ditemukan tulisan berupa singkatan untuk menyebut suatu historis kejadian atau peristiwa. Misal March 5th BC , nah yang perlu kita ketahui adalah makna BC atau ana lebih mengenal dengan cara membaca Before Chrismast. Ya di kamus bahasa Indonesia-Inggris sendiri kata Chrismast bermakna Natal. Umat nasrani mencatat dalam sejarah mereka suatu peristiwa sangat penting bagi mereka, yaitu kelahiran Yesus Kristus yang kita kenal sebagai Nabi Isa ‘Alaihissalam.Contoh penanggalan Before Chrismast tadi bisa berarti 5 Maret sebelum Natal, sebelum kelahiran Yesus.
Inilah keutamaan dari sebuah identitas suatu kaum/umat.Kita sebagai umat muslim sudah terlalu jauh megikuti identitas umat lain, termasuk masalah penanggalan. Kaum muslim di Indonesia lebih condong hafal nama-nama bulan ditahun Masehi ketimbang nama-nama bulan Hijriah. Sungguh bagaimana kita bisa menjadi muslim yang sebenarnya kalau kita tidak menghargai nilai-nilai sejarah yang kita punya. Hijriah dan Masehi sama-sama memiliki 12 bulan, namun tidak sama dengan makna yang dikandung keduanya.
Hijriah merupakan penanggalan yang digunakan umat Islam yang berpatokan pada hijrahnya Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam dari Mekkah ke Madinah, bisa bermakna pula hijrahnya peradaban jahiliyah ke peradaban Islam yang cemerlang.
Masehi , suatu sistem penanggalan yang perhitungannya menggunakan nilai sejarah kaum Kristen yang berdasar pada hari kelahiran Isa Bin Maryam. Mereka disesatkan dalam pikiran mereka sendiri yang menganggap Isa ‘Alaihissalam adalah anak Tuhan. Menganggap bahwa “anak” Allah telah lahir , mereka anggap Isa ‘Alaihissalam adalah sang juru selamat penebus dosa umat manusia. Bukankah dosa seorang manusia akan dipertanggungjawabkan atas dirinya sendiri? Jauh dari logika jika seseorang mau menebus dosa manusia lainnya.
Nah,jika fondasi suatu sistem sudah diragukan kebenarannya , mengapa masih dipertahankan hingga kini? Tak lain hanya karena kebodohan yang menutupi akal sehat jika jelas-jelas sesuatu yang salah masih dianggap benar.
Lalu apa yang terjadi dengan fenomena di milenium 3 ini? Hampir seluruh dunia selalu merayakan malam pergantian tahun Masehi. Kembang api sangat meriah menghiasi langit malam pergantian 31 Desember menuju 1 Januari.Sesuai peristiwa Natal tadi , itulah sebab mengapa lagu-lagu pujian umat Kristen dan nasrani selalu berisi ucapan Natal dan tahun baru yang selalu berdampingan hingga kini. Tradisi mereka setelah Natal pasti merayakan tahun baru.Lalu setelah mengetahui kaitan antara tradisi non muslim , mengapa kita masih menghabiskan kegiatan di malam yang sama dengan kegiatan yang sama persis dengan mereka?
Bukankah Rosululoh Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda , “Barang siapa mengikuti kebiasaan suatu kaum, maka ia termasuk golongan tersebut.” Na’udzubillah Min Dzalik, maukah kita menjadi golongan umat yang kuffar terhadap Allah Subhana Wa Ta’ala? Tentu kita tidak mau seperti mereka yang telah dijanjikan siksa dan adzab yang sangat pedih oleh-Nya.
Memang sulit bagi kita untuk menolak ajakan teman-teman kita , untuk sekadar bersenang-senang menikmati hiburan di tempat-tempat rekreasi yang sering mengadakan acara live party serta have fun yang tentunya sangat menyenangkan kaum muda sepert kita. Tapi kita juga harus berpikir , pantaskah kita bersenang-senang , sementara banyak saudara-saudari kita di Palestin sedang ditindas oleh kaum yang tradisi tahun baruannya kita tiru? Maukah kita disamakan dengan kaum yang menindas saudara-saudari kita di Palestin ? Berpikirlah sahabat..,

Wallohu ‘Alam Bisshowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar