Masehi
(Tahun
berdasar kelahiran Isa Al Masih Putra Maryam,dianggap Yesus oleh Nasrani)
By: SHEELA ASH SHITZUKA
By: SHEELA ASH SHITZUKA
Assalamu’alaikum sahabat ,
Belum lama kita merayakan tahun baru Hijriah di bulan
Muharram, seolah tak mau ketinggalan Umat yang lain juga akan merayakan tahun
baru Masehi. Sistem kegiatan kita sehari-hari memakai penanggalan Masehi
ini.Mulai dari kalender pendidikan hingga pemerintahan.Oke , semua sudah pasti
tahu , kita telah berada di bulan Desember, bulan paling bontot dalam
penanggalan Masehi.
Dalam bahasa Inggris sering ditemukan tulisan berupa
singkatan untuk menyebut suatu historis kejadian atau peristiwa. Misal March
5th BC , nah yang perlu kita ketahui adalah makna BC atau ana lebih mengenal
dengan cara membaca Before Chrismast. Ya di kamus bahasa Indonesia-Inggris
sendiri kata Chrismast bermakna Natal. Umat nasrani mencatat dalam sejarah
mereka suatu peristiwa sangat penting bagi mereka, yaitu kelahiran Yesus
Kristus yang kita kenal sebagai Nabi Isa ‘Alaihissalam.Contoh penanggalan
Before Chrismast tadi bisa berarti 5 Maret sebelum Natal, sebelum kelahiran
Yesus.
Inilah keutamaan dari sebuah identitas suatu kaum/umat.Kita
sebagai umat muslim sudah terlalu jauh megikuti identitas umat lain, termasuk
masalah penanggalan. Kaum muslim di Indonesia lebih condong hafal nama-nama
bulan ditahun Masehi ketimbang nama-nama bulan Hijriah. Sungguh bagaimana kita
bisa menjadi muslim yang sebenarnya kalau kita tidak menghargai nilai-nilai
sejarah yang kita punya. Hijriah dan Masehi sama-sama memiliki 12 bulan, namun
tidak sama dengan makna yang dikandung keduanya.
Hijriah merupakan penanggalan yang digunakan umat Islam yang
berpatokan pada hijrahnya Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam dari
Mekkah ke Madinah, bisa bermakna pula hijrahnya peradaban jahiliyah ke peradaban
Islam yang cemerlang.
Masehi , suatu sistem penanggalan yang perhitungannya
menggunakan nilai sejarah kaum Kristen yang berdasar pada hari kelahiran Isa
Bin Maryam. Mereka disesatkan dalam pikiran mereka sendiri yang menganggap Isa
‘Alaihissalam adalah anak Tuhan. Menganggap bahwa “anak” Allah telah lahir ,
mereka anggap Isa ‘Alaihissalam adalah sang juru selamat penebus dosa umat
manusia. Bukankah dosa seorang manusia akan dipertanggungjawabkan atas dirinya
sendiri? Jauh dari logika jika seseorang mau menebus dosa manusia lainnya.
Nah,jika fondasi suatu sistem sudah diragukan kebenarannya ,
mengapa masih dipertahankan hingga kini? Tak lain hanya karena kebodohan yang
menutupi akal sehat jika jelas-jelas sesuatu yang salah masih dianggap benar.
Lalu apa yang terjadi dengan fenomena di milenium 3 ini?
Hampir seluruh dunia selalu merayakan malam pergantian tahun Masehi. Kembang
api sangat meriah menghiasi langit malam pergantian 31 Desember menuju 1
Januari.Sesuai peristiwa Natal tadi , itulah sebab mengapa lagu-lagu pujian
umat Kristen dan nasrani selalu berisi ucapan Natal dan tahun baru yang selalu
berdampingan hingga kini. Tradisi mereka setelah Natal pasti merayakan tahun
baru.Lalu setelah mengetahui kaitan antara tradisi non muslim , mengapa kita
masih menghabiskan kegiatan di malam yang sama dengan kegiatan yang sama persis
dengan mereka?
Bukankah Rosululoh Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam
telah bersabda , “Barang siapa mengikuti kebiasaan suatu kaum, maka ia termasuk
golongan tersebut.” Na’udzubillah Min Dzalik, maukah kita menjadi golongan umat
yang kuffar terhadap Allah Subhana Wa Ta’ala? Tentu kita tidak mau seperti
mereka yang telah dijanjikan siksa dan adzab yang sangat pedih oleh-Nya.
Memang sulit bagi kita untuk menolak ajakan teman-teman kita
, untuk sekadar bersenang-senang menikmati hiburan di tempat-tempat rekreasi
yang sering mengadakan acara live party serta have fun yang tentunya sangat
menyenangkan kaum muda sepert kita. Tapi kita juga harus berpikir , pantaskah
kita bersenang-senang , sementara banyak saudara-saudari kita di Palestin
sedang ditindas oleh kaum yang tradisi tahun baruannya kita tiru? Maukah kita
disamakan dengan kaum yang menindas saudara-saudari kita di Palestin ?
Berpikirlah sahabat..,
Wallohu ‘Alam Bisshowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar